Menurutnya, Kapal Selam memang dirancang untuk secara diam-diam menyusup ke perairan musuh, dekat dan melibatkan aset Angkatan Laut musuh, menembaki target darat dengan rudal jelajah dan balistik, bahkan memasukkan pasukan rahasia ke dalam wilayah musuh dari posisi terendam yang dilindungi.
Ditambah masuknya air karena ada kebocoran yang dasyat dan terbelahnya kapal.
Marsekal Hadi juga mengatakan rasa duka mendalam kepada 53 keluarga prajurit yang ditinggalkan.
Salah satu senjata terlihat di reruntuhan kapal induk uss lexington angkatan laur as yang tenggelam di dasar laut coral, lepas pantai australia.
Para penyelam menceritakan foto kapal karam dan bangkai pesawat di dasar laut.
Akan tetapi, untuk keadaan darurat, Kapal Selam dapat mengaktifkan perangkat ping onboard atau mengirim pelampung yang memancarkan sinyal yang dapat dilacak.