Sebelumnya sudah ada pola permusuhan dan tindakan saling balas yang membuat konflik dua negara makin jelas, tetapi masing-masing bersikap hati-hati untuk menghindari konflik habis-habisan yang akan sangat destruktif bagi mereka sendiri.
Ratusan ribu orang Yahudi lalu pindah ke daerah itu sebagai , yaitu melarikan diri dari penganiayaan dan mendirikan negara sendiri di tanah yang dianggap sebagai tanah leluhur mereka.
Adalah mendiang Yasser Arafat, salah satu tokoh yang tidak ingin terjebak oleh pandangan sempit zionis-Yahudi.
Semangat dakwah dan jihad jadi orientasi hidup mereka.
Hal itulah yang menjadikan Israel melancarkan serangan balik kepada wilayah Palestina untuk memberikan hukuman balasan kepada siapa saja yang memiliki hubungan dengan Hammas sendiri.
Mereka berupaya menghindari tembakan artileri Israel.