Mereka yang terdiri dari Bastian, orangtua lelakinya Pak Alinudin dan orangtua perempuannya Ibu Nurima, masih belum lagi merebahkan badan.
Menurut Ibu Nurima, biarlah suaminya pergi merantau agak satu dua tahun, setelah itu pulanglah nanti.
Bastian nampaknya larut dalam kesedihan mengingat hari-harinya yang lalu, yang ia jalani dengan berbagai kegetiran hidup.