Pemandangan bintang-bintang yang dilihatnya dari lantai dua kantor pos mengabur oleh air mata.
Sejak kecil di sinilah tempat Reen menengkan fikirannya.
Sementara Nina Kamariah terus mengambil kesempatan dan Mummy Liza pula mempergunakannya.
Tentu saja ia tidak menganggapnya hebat.
Pintu itu terbuka, hanya sedikit, dan sebelah tangan terulur dengan kurang ajarnya tanpa mau menampakkan wajah.
Juga seolah-olah mampu 'melihat' lakaran lukisan luka insan berdosa.